Bisnis Distro di Semarang Mulai Bangkit

Posted by Unknown on 08.42 with No comments

 Semarang, Kompas - Kota Semarang selama ini hanya menjadi salah satu konsumen terbesar dari bisnis produk distribution outlet atau distribution store (distro) dan clothing (produsen label). Namun, sayangnya hingga kini pengusaha distro dan clothing di kota ini belum pernah mengikuti pameran.


Seiring terbentuknya komunitas Independent Clothing Semarang (ICS) sejak satu bulan lalu, bisnis distro dan clothing di Kota Semarang mulai bergairah.

Clothing merupakan istilah usaha produksi pakaian jadi, tas, sepatu, dan aksesori baju yang sebagian besar bergaya anak muda dan dibuat dalam jumlah terbatas. Sedangkan distro adalah usaha pemasaran produk yang dihasilkan industri clothing. Kedua bisnis ini saling bergantung satu sama lain.

Pemilik distro Indigo Semarang, Haryo Prihambodo atau Dodo, Rabu (19/5) di Semarang, mengakui selama ini pameran distro di Semarang didominasi dari Bandung dan Yogyakarta.

"Semarang sudah punya clothing dan distro, tetapi rata-rata mereka masih kurang percaya diri dan berjalan sendiri-sendiri," kata Dodo yang juga ketua ICS, yang beranggota 12 pengusaha distro.

Padahal, industri kreatif ini baru bisa berkembang apabila pengusaha yang bergerak di dalamnya berkumpul dalam satu wadah dan memperluas jaringan bisnis.

Menurut Dodo, prospek distro di Semarang cukup bagus. Satu distro rata-rata beromzet hingga Rp 100 juta per bulan.

Modalnya bisnis ini sebenarnya tidak begitu besar. Cukup bermodal Rp 10 juta sudah dapat memproduksi sekitar 30 tas yang siap dipasarkan di distro. Jika ingin membuka distro, dibutuhkan modal Rp 40 juta untuk menyiapkan sebuah gerai.

Dengan adanya ICS, pengusaha clothing dan distro Semarang untuk pertama kalinya akan mengikuti pameran di Thamrin Square Semarang, pada 21-23 Mei 2010. Acara bertajuk "The Parade Goes to Semarang" ini diprakarsai KICK Yogyakarta (komunitas distro dan clothing di Yogyakarta). Dari 41 peserta pameran, 12 di antaranya berasal dari Semarang.

Ketua KICK Yogyakarta, Peppy Fathoni, mengatakan, pameran tersebut memang bertujuan untuk menggairahkan bisnis distro dan clothing di Semarang. "Kami akan berbagi pengetahuan tentang proses produksi di bisnis ini," kata Peppy. (DEN)